Password atau passphrase adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna (multiuser) untuk memferifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut. Sistem keamanan akan membandingkan kode-kode yang dimasukkan oleh pengguna (yang terdiri atas nama pengguna/user name dan password) dengan daftar atau basis data yang disimpan oleh sistem keamanan sistem atau jaringan tersebut (dengan menggunakan metode autentikasi tertentu, seperti halnya kriptografi, hash atau lainnya). Jika kode yang dibandingkan cocok, maka sistem keamanan akan mengizinkan akses kepada pengguna tersebut terhadap layanan dan sumber daya yang terdapat di dalam jaringan atau sistem tersebut, sesuai dengan level keamanan yang dimiliki oleh pengguna tersebut.
1. Tidak menggunakan default password
Default password adalah password yang kita dapat pertama kali. Password standar ini sebaiknya memang harus cepat diganti lantaran sangat rentan. Pasalnya, default password dapat dicari dengan mudah di google search, bahkan di situ tercantum nama mesin, type dan default password terpampang dengan megah di beberapa situs vendor pembuatnya.
Terkadang administrator takut lupa dengan mengubah-ubah default password yang ada, sehingga seorang penyusup dapat mengambil alih sistem dengan default password.
2. Tidak memakai password hint
Terkadang kita takut lupa dengan password yang sudah kita entry ke dalam sistem/account, sehingga kita perlu membuat sebuah pengingat bila kita lupa dengan password tersebut. Nah pengingat ini disebut password Hint, bila kita membuat pertanyaan dengan password hint ini maka dengan cepat kita dapat mengingat kembali password yang lupa tersebut.
Begitu juga dengan para hacker, mereka akan mencoba-coba dengan menebak password kita dengan berbagai pertanyaan di password hint, lama kelamaan password tersebut akan tertebak, bila pertanyaan yang tertera di password hint dapat dijawab oleh si penebak password.
3. Tidak menuliskan password
Pemilik password sering kali takut lupa dengan password yang telah dimasukkan, sehingga pemilik password akan menuliskan berbagai user id dan passwordnya ke dalam media lain seperti notebook, notepad, stickies (mac), password folder, buku, handphone dan lainnya.
Hal ini juga cukup rentan bocor. Mengapa rentan? Karena bila berbagai peralatan tersebut hilang, maka semua informasi tentang user id dan password tersebut cepat atau lambat akan diketahui oleh si pencuri peralatan/gadget yang hilang.
4. Menggunakan password yang kuat
Pemilik password seringkali menggunakan password yang pendek saja, kalau saja bisa lebih pendek dari 3 character maka user tersebut akan memberikan password yang pendek. Untung saja saat ini sistem memberikan panjang password minimal 6 karakter dan maksimal 254 karakter. Semakin panjang sebuah password maka akan semakin kuat keamanan password tersebut.
Idealnya, kata kunci merupakan gabungan dari karakter teks alfabet (A-Z, a-z), angka (0-9), tanda baca (!?,.=-) atau karakter lainnya yang tidak dapat (susah) ditebak oleh para intrudersistem atau jaringan. Beberapa admin saat ini menggunakan password yang cukup panjang, ditambah dengan enkripsi seperti PGP key dan lainnya, sehingga cukup sulit untuk dapat menebak password tersebut.
5. Sering mengubah password
Pemilik password sebaiknya secara berkala mengubah password untuk autentikasi tersebut, semakin sering password berubah semakin baik, karena semakin sulit si penebak password menjebol account/system kita. Perubahan terhadap password tergantung si pemilik, bisa seminggu, sebulan, tiga bulan sekali dan lainnya. Asal si pemilik tidak lupa dengan password yang sudah diubah tadi.
6. Tidak memakai password yang sama pada beberapa account
Karena dikhawatirkan mudah lupa, user terkadang sering membuat account yang cukup banyak menggunakan user id dan password yang sama. Cara ini sebaiknya dihindari karena sangat rentan dan berbahaya. Karena ketika satu account bisa ditembus passwordnya, maka semua account yang lainpun akan dapat dengan mudah diambil oleh hacker tersebut.
7. Menggunakan manajemen password
Untuk membantu mengingatkan kembali berbagai password dan berbagai account, seringkali kita sangat kesulitan, tapi tidak perlu khawatir karena sudah banyak saat ini aplikasi untuk membantu menata password kita. Aplikasi ini dapat didownload secara gratis dari internet maupun berbayar, sehingga berapapun account kita dan berapapun password kita dapat dengan mudah untuk diingat dan dibuka kembali, tentu saja untuk membukanya harus dengan metode enkripsi juga. Salah satu software tersebut bernama KeePass. KeePass merupakan software opensource yang dibuat untuk kemudahan dalam menyimpan dan manajemen password secara aman. Free download di alamat ini :
http://keepass.info/download.html.
Tips manajemen Password menggunakan BlackBerry
Alternatif lain untuk manajemen password, bagi para pengguna Blackberry bisa memanfaatkan fitur yang bernama ‘Password Keeper’, fitur ini akan sangat berguna bagi user yang memiliki banyak account dan password yang berbeda-beda di setiap account-nya.
Cara menggunakannya :
- Masuk ke halaman ‘application’ dan pilih ikon ‘password keeper’.
- Ketik password dan ketik ulang kembali paswordnya untuk membuka aplikasi password keeper.
- Pada halaman password keeper yang masih kosong, tekan menu , lalu pilih New.
- Di halaman new password, tulis judul (title), username, password, website & note.
- Tekan menu, lalu pilih save. Daftar catatan password akan muncul dihalaman password keeper.
- Ulangi hal tersebut jika ingin memasukkan data berikutnya.