Virtual  private network  (VPN) :  Sebuah koneksi yang aman antara dua bagian  dari sebuah  jaringan pribadi yang  digunakan pada sebuah jaringan publik  seperti  Internet untuk mengurangi biaya  operasional.
Anda  harus bekerja walau sedang tidak berada di kantor. Mungkin saat   Anda  tengah berada di jalan atau bekerja di rumah, atau sedang berada  di  lapangan di tengah-tengah proyek, Anda memerlukan akses ke  file-file,  e-mail, dan  database di kantor pusat Anda. Mengkoneksikan  diri langsung  ke server kantor Anda  mungkin merupakan salah satu  solusi, tetapi hal  tersebut bisa menjadi sangat  mahal dan memerlukan  hardware dan dukungan  teknis yang rumit. Mengirim file  melalui  Internet mungkin menjadi  sarana yang paling mudah, tetapi belum tentu   file yang Anda kirim aman  dari para pengendus (sniffer) yang suka  mencuri dan  mengintip rahasia  orang lain. Jadi, kenapa tidak Anda bawa  saja jaringan tersebut  kemana-mana?
Anda dapat mengakses secara aman pada jaringan  bisnis Anda dengan  biaya  semurah telepon lokal. Pertanyaannya adalah,  bagaimana caranya?  Gunakan saja  jaringan Internet dan sebuah virtual  private network  (VPN). Dengan VPN, Anda  tidak perlu pusing-pusing  mengurus instalasi  yang rumit--yang Anda perlukan hanyalah mendapatkan  sebuah ISP  (internet service provider) untuk mengelola VPN  tersebut  untuk Anda.  Lebih jauh mengenai VPN:
· Menciptakan sebuah  koneksi yang aman untuk jaringan bisnis Anda  untuk  dapat diakses oleh  kantor cabang atau pekerja telekomuter yang  bekerja di  rumah
·  Biaya yang dikeluarkan lebih hemat 70 persen dibanding akses dial-up   dan modem biasa.
· Dapat dijalankan pada berbagai jenis jaringan,  termasuk Internet.
Sebuah VPN menyediakan koneksi yang aman  antara dua segmen pada sebuah   jaringan, dimana satu ujungnya berada  pada gateway (sebuah pintu  masuk ke dalam  jaringan, seperti sebuah  router) jaringan di kantor  Anda, dan ujung yang satunya  lagi berada  pada PC di rumah Anda atau  pada sebuah gateway jaringan lainnya,   misalnya pada kantor cabang di  luar kota. Kedua segmen tersebut  dikoneksikan  melalui sebuah jaringan  publik, biasanya adalah Internet.  Untuk dapat  mengamankan jaringan di  dalamnya, VPN memakai dua teknologi  utama: tunneling dan  enkripsi.
Tunneling memungkinkan dua  ujung dari VPN dapat saling berkomunikasi   melalui Internet. Karena  sistem Internet berbeda dengan sistem jaringan  Anda,  sebuah lorong  (tunnel) khusus dibuat untuk memaketkan data yang  Anda kirim  sehingga  Internet dapat melewatkannya di dalam  jaringannya.
Membuat Sebuah Koneksi
Saat  Anda membuat sebuah koneksi   VPN, software pada ujung di bagian Anda  mengontak gateway VPN, sebagai  contoh  mungkin adalah router Ethernet  di kantor Anda. Gateway biasanya  memverifikasi  apakah Anda seorang  pemakai yang terotorisasi dengan  mengecek password Anda.  Kemudian  software VPN akan membuatkan sebuah  tunnel dan menambahkan sebuah  header  pada paket data Anda yang  dimengerti oleh jaringan Internet.  Saat paket  mencapai endpoint dari  gateway, gateway akan menarik  kembali header Internet  tersebut, dan  mengarahkan paket tersebut ke  tujuan akhirnya. VPN menggunakan salah   satu dari tiga teknologi  tunneling yang ada: PPTP, L2TP, dan standar  terbaru, Internet Protocol  Security (biasa disingkat menjadi IPSec).
Bila tunnel membuatkan jaringan, enkripsi akan menciptakan    privasi/keamanan di dalamnya, dengan mengacak data yang lewat sehingga   hanya pihak yang  memiliki kunci digital saja yang dapat membacanya.   PPTP dan L2TP dapat  memverifikasi sebuah identifikasi pengguna dan   mengacak data menggunakan kriptografi  dasar, yaitu mengacak dan   menenkripsikan seluruh file secara bersamaan. Untuk  situasi dan   kalangan bisnis tertentu, metoda pengamanan tersebut masih  mencukupi.   Untuk perusahaan yang memerlukan tingkat keamanan super-ketat mungkin   lebih  baik menggunakan protokol IPSec, yang memiliki proses tingkat   lanjut,  memverifikasi dan mengenkripsi setiap paket data untuk dapat   mencapai privasi tingkat  maksimum.
Jaringan di Seluruh Dunia dengan Biaya Murah
Menggunakan  Internet untuk   melewatkan lalu lintas data di jaringan Anda tampaknya  dapat menghemat  biaya komunikasi  di kantor Anda. Tetapi, apakah VPN  benar-benar murah  seperti yang digembar-gemborkan? Tentu saja. Sebuah  studi riset yang  dilakukan oleh Infonetics Research menunjukkan bahwa  biaya total yang  dikeluarkan oleh  50 pengguna jarak jauh untuk  berkomunikasi dengan  kantornya jauh lebih  kecil bila menggunakan VPN  dibandingkan dengan  menggunakan modem dial-up biasa,  bahkan  penghematannya bisa mencapai 70  persen.
VPN dapat berupa sebuah layanan, sebuah perangkat  hardware, software,   atau kombinasi dari semuanya, tergantung kepada  siapa Anda bertanya.  Untuk  perusahaan kecil dapat menggunakan sebuah  VPN tanpa harus  membeli hardware baru,  dimana ada layanan start-up VPN  yang harganya  cukup murah dan dengan perjanjian  jangka pendek. Layanan  seperti ini  bisa Anda tanyakan pada ISP lokal atau  perusahaan penyedia  jasa ini di  kota Anda. Contohnya, di Amerika Serikat, FirstVPN  Enterprise Networks  menawarkan perancangan, penerapan, serta pengelolaan   VPN untuk kantor  Anda dengan biaya langganan US$15 per bulan per  pengguna.
Mengapa pengelolaan juga harus dilakukan oleh ISP  atau perusahaan   penyedia jasa tersebut? Mungkin Anda perlu tahu, bahwa  mengelola sebuah  jaringan  dengan tingkat keamanan yang tinggi  memerlukan tenaga ahli  TI (teknologi  informasi) yang handal. Anda dapat  saja menyewa beberapa  ahli TI pada kantor Anda,  tetapi bila perusahaan  Anda teramasuk  ukuran menengah ke bawah, akan jauh lebih  murah untuk  mempercayakan  hal tersebut pada ISP atau perusahaan penyedia jasa  VPN  daripada harus  membuat departemen TI tersendiri. Untuk perusahaan besar,   tentu saja  sebaiknya memiliki departemen tenaga ahli TI. Karena  bilamana semua   masalah diserahkan pada pihak ketiga, dapat mendorong  terjadinya  hal-hal yang  tidak diinginkan di kemudian hari, misalnya  pembocoran  rahasia perusahaan,  pengintipan data oleh pihak yang diberi   kepercayaan mengelola VPN tersebut.
Software atau Hardware?
Bila  Anda telah memiliki   infrastruktur yang diperlukan--sebagai awalan  mungkin sebuah router dan  sebuah departemen  TI--yang Anda perlukan  selanjutnya adalah akses  Internet dan software atau  hardware VPN. VPN  berbasis software biasanya  dijual sebagai bagian dari sistem operasi   server atau sebagai add-on.  Bila rancangan jaringan Anda menyertakan  VPN-1  Gateway, Anda dapat  mengaktifkan VPN sebagai opsi konfigurasi  yang gratis. VPN  berbasis  firewall seperti software buatan Check Point  Software Technologies,   VPN-1 Accelerator Card, mengintegrasikan  software VPN dengan sebuah  paket  firewall.
Bila Anda menginginkan bandwith Internet Anda  termakan seluruhnya oleh   VPN, solusi yang hanya menggunakan software  mungkin cocok untuk  bisnis Anda.  Tetapi jika server Anda tidak terlalu  hebat dalam urusan  mengenkripsi data dari  VPN, Anda dapat menambahkan  sebuah akselerator  pengenkripsi tipe hardware,  seperti Check Point  VPNware System 25.
VPN tipe hardware sebenarnya merupakan  perangkat yang berdiri sendiri  (stand-alone), mirip dengan sebuah  server, dengan sebuah prosesor   bertugas khusus untuk mengelola fungsi  VPN seperti autentikasi,  enkapsulasi,  enkripsi, dan penyaringan  (filtering). Produk-produk  semacam ini biasanya  membundelkan paket  software client dan paket  layanan lainnya dengan kapasitas yang  berbeda-beda disesuaikan dengan  kebutuhan. Contohnya adalah VPNet   LanRoverVPN Gateway Plus yang  menyertakan software VPN-10 Gateway,  dengan lisensi  untuk 25 client  serta software manajemen. Perusahaan  yang lebih besar mungkin  dapat  menggunakan server tunnel Intel Virtual  Private Network Consortium,  yang menyertakan feature routing dan  firewall serta akselerator  enkripsi  Crypto. Harga untuk paket Intel ini  mulai dari US$10,000.
Karena penghematan serta kenyamanan yang  diberikan oleh VPN, analis  memperkirakan permintaan akan VPN bertambah  hingga dua kali lipatnya   setiap tahun. Sehingga di masa depan,  produk-produk VPN juga akan  semakin  banyak dan semakin bervariasi.
Bagaimana dengan Indonesia? Mungkin saat ini yang memerlukan VPN adalah   perusahaan minyak dan gas, perbankan, dan perusahaan pertambangan.    Sementara untuk perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan-perusahaan di   daerah  mungkin harus menunggu hingga Internet dapat menjangkau  seluruh  pelosok di  Indonesia dan dengan biaya yang murah pula.  Pertanyaan  selanjutnya adalah, kapan?  Jawabannya mungkin dapat Anda  temukan pada  rumput yang bergoyang
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar